PPK KECAMATAN JALANCAGAK

Jumat, 12 Oktober 2012

Bimtek ke PPS Desa Bunihayu Mengenai Tata cara Verifikasi Dukungan Perseorangan

  
 A. Fauzi Yasin, S.Pd (Sek.des Desa Bunihayu), E. Effendi, S.Pd (Ketua PPS Desa Bunihayu), 
H. D. Sadjidin (Ketua PPK Jalancagak), M. Imam Subarkah (Ur. Teknis PPK Jalancagak)


Suasana BIMTEK  Yang dihadiri KPPS dan PPDP Desa Bunihayu,
Jum'at, 12 Oktober 2012 pukul 13.00 s/d selesai


Rabu, 10 Oktober 2012

Penyerahan Dokumen dukungan perseorangan pasangan Dikdik-Cecep



Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kecamatan Jalancagak menyerahkan dokumen dukungan untuk calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat dari jalur independen kepada Panitia Pemungutan Suara (PPS) se-kecamatan Jalancagak, Rabu 10 Oktober 2012 di Sekretariat PPK Kecamatan Jalancagak.
Berkas dukungan Cagub & Cawagub independen yang diverifikasi hanya satu pasangan yakni Irjen Pol. Dr. H. Dikdik Mulyana Arief Mansyur dan Dr. H. Cecep Nana Suryana Toyib, MSi (Dikdik - Cecep).
Sebanyak 7 PPS se-Kecamatan Jalancagak menerima penyerahan dokumen tersebut, Yakni : PPS Desa Jalancagak, PPS Desa Curugrendeng, PPS Desa Bunihayu, PPS Desa Tambakan, PPS Desa Tambakmekar, PPS Desa Kumpay, PPS Desa Sarireja. Ikut hadir juga Sekmat Kecamatan Jalancagak (Drs. Aep Saepudin), Ketua Panwaslu Kecamatan Jalancagak (Asep Rahmat Koswara) dan Anggota Panwaslu Kecamatan Jalancagak (Karyana Waluya Murni/Iyay).
Pada kesempatan itu juga dipaparkan tata cara dan pemberitahuan tentang pelaksanaan verifikasi data pendukung Cagub & Cawagub Independen oleh Ur.Teknis PPK Jalancagak (M. Imam Subarkah). Untuk pasangan Dikdik-Cecep di Kecamatan Jalancagak ada 825 orang pendukung berdasarkan verifikasi dari KPUD Subang.(As)


Senin, 08 Oktober 2012

KPU Jabar Selesaikan Verifikasi 4 Pasangan Perseorangan

 

Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat (KPU Jabar) berhasil menyelesaikan penghitungan dan verifikasi terhadap dokumen dukungan 4 bakal pasangan calon perseorangan selama 4 hari, dari Kamis (4/10) sampai Minggu (7/10), atau 2 hari setelah ditutupnya jadwal waktu “penyerahan dokumen rekapitulasi dukungan calon perseorangan dan Model B1-KWK pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat (Pilgub) 2013” pada Jumat (5/10) pukul 24.00.

Selesainya verifikasi tersebut ditandai dengan ditutup dan diamankannya aula Sekretariat KPU Jabar sebagai tempat penyimpanan dokumen dukungan 4 bakal pasangan calon perseorangan, yaitu pasangan Irjen Pol. Dr. H. Dikdik Mulyana Arief Mansyur dan Dr. H. Cecep Nana Suryana Toyib, MSi, Drs. H. Dedeng Yusuf Maolani, SH dan H. Maman Daning, SH, H. Daday Hudaya, SH, MH dan Dedi Supriadi—yang lebih dikenal dengan nama Deddy Dores—dan Endang Ilyas Susanto, SH, MH dan Drs. Mahmud Zaki Fuad, MA.

Menurut rencana, mulai Senin (8/10) ini dokumen yang telah diverifikasi itu akan dikirimkan ke KPU kabupaten/kota sesuai domisili pendukung, dengan pengawalan aparat Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat bersama petugas dari Pantia Pengawasan Pemilu (Panwaslu). Sebelumnya, KPU Jabar akan memberitahukan terlebih dulu mengenai rencana pengiriman, agar pihak KPU kabupaten/kota menyiapkan penerimaan dokumen.

Setelah diterima oleh KPU kabupaten/kota, selanjutnya dokumen dukungan diserahkan kepada PPS (Panitia Pemungutan Suara) yang bersangkutan untuk dilakukan verifikasi administrasi dan faktual secara langsung kepada masing-masing pendukung. Dengan demikian, dokumen dari 4 bakal pasangan calon perseorangan yang akan tetap berada di aula sekretariat itu adalah B1-KWK, yang memang dalam formatnya khusus diperuntukan bagi KPU Provinsi.

Pantauan di lapangan membuktikan, proses penghitungan dan verifikasi terhadap 4 bakal pasangan calon perseorangan berlangsung secara maraton dari pagi hingga rata-rata pukul 22.00, kecuali pada Sabtu (6/10) dilakukan sampai pukul 24.00, dengan melibatkan 300 orang lebih yang terdiri dari puluhan petugas KPU Jabar, utusan dari 26 KPU kabupaten/kota se-Jawa Barat, tim kampanye dari masing-masing pasangan, 200 mahasiswa Universitas Pasundan Bandung yang direkrut sebagai tenaga bantuan, dan puluhan anggota Panwaslu.
Baik koordinator lapangan Cecep Nurzaman, Kepala Bagian Hukum, Teknis dan Hupmas KPU Jabar Teppy Wawan Dharmawan maupun Komisioner Pokja Pencalonan Teten Setiawan, tidak mengalami kesulitan yang berarti dalam melakukan verifikasi, mengingat tim kampanye tampak bersemangat dan kooperatif terhadap jadwal penghitungan yang ditetapkan oleh petugas.

Hanya tim kampanye pasangan Endang Ilyas dan Mahmud Zaki sangat sulit dihubungi untuk hadir dan diajak penghitungan di aula. Hingga pada Minggu (7/10) dokumen yang diserahkannya  ke KPU Jabar sebanyak 17 dus dan tertulis sebagai dukungan dari Kab. Bekasi, Kab.Cianjur,  Kab. Bandung, Kab. Bogor, Purwakarta, Garut, Kota Cimahi, Kab. Tasikmalaya, Kab. Indramayu, Ka. Majalengka, Kota Depok, Kota Sukabumi, Kab. Karawang, Kab. Kuningan dan Kota Banjar,  terpaksa dibuka dan kemudian diverifikasi oleh petugas dengan disaksikan Ketua Panwaslu Jabar, Ihat Subihat, dan beberapa anggotanya.

Ternyata, setelah dus dibuka terdapat berbagai kejanggalan yang seluruh dokumen dukungannya tidak dilengkapi dengan B1-KWK untuk KPU Provinsi. Dengan demikian, sepintaspun dapat ditarik kesimpulan bahwa penyerahan berkasnya dilakukan dengan tidak menaati tata cara, prosedur, persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh KPU Jabar berdasarkan Peraturan KPU Nomor 9/2012 tertanggal 13 Agustus 2012 tentang pedoman teknis pencalonan pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah.

Begitu pula dokumen dukungan pasangan Daday Hudaya dan Deddy Dores, pihak Panwaslu Jabar menemukan 8 hal yang tidak dapat diterima dalam pencalonannya pada Pilgub 2013, antara lain menyangkut dukungan dari suatu kabupaten yang ternyata isi dari pemilih di kabupaten lain, berisi dukungan untuk Pemilu Legislatif yang bukan untuk pasangan itu, isinya hanya data NIK (Nomor Induk Kependudukan), tidak dilengkapi B1-KWK dan materai. (MC/KPUJBR)

BIMTEK PPS DESA CURUGRENDENG


KUNJUNGAN PPK JALANCAGAK KE PPS DESA CURUGRENDENG
                                                                                              
BIMTEK KE PPS DESA CURUGRENDENG
Ketua PPS Desa Curugrendeng (Anda Nuryadin, M.M.Pd), Kepala Desa Curugrendeng (Drs. Ahmad Pudoli) & Ketua PPK Kecamatan Jalancagak (H. D. Sadjidin)



  
Ur. Teknis PPK Jalancagak M. Imam Subarkah sedang BIMTEK tentang Calon Perseorangan dan pendataan Pemilih bertempat di Aula Desa Curugrendeng, Senin 8 Oktober 2012.

Sabtu, 06 Oktober 2012

Penyerahan Dokumen Dukungan Ditutup KPU Jaring 4 Bakal Pasangan Calon Perseorangan

Hingga hari kelima sebagai  hari terakhir  “Penyerahan Dokumen Rekapitulasi Dukungan Pasangan Calon Perseorangan dan Model B1-KWK pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat (Pilgub) 2013”, Jumat (5/10) pukul 24.00 , Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat (KPU Jabar) berhasil menjaring  4 bakal pasangan calon perseorangan yang telah terbukti menyerahkan berkas dukungannya selama jadwal yang ditetapkan, yaitu dari tanggal 1 sampai 5 Oktober 2012.

Keempat pasangan tersebut adalah Irjen Pol. Dr. H. Dikdik Mulyana Arief Mansyur dan Dr. H. Cecep Nana Suryana Toyib, MSi yang mulai menyerahkan dokumen dukungan pada Selasa (2/10), Drs. Dedeng Yusuf Maolani, SH dan H. Maman Daning yang mulai menyerahkan dokumen dukungan pada Rabu (3/10), serta 2 lagi bakal pasangan calon yang menyerahkan dokumen dukungannya pada hari terakhir, Jumat (5/10), yaitu H. Daday Hudaya, SH, MH dan Dedi Supriadi—yang lebih dikenal sebagai musisi dengan nama Deddy Dores—dan pasangan Endang Ilyas Susanto, SH, MH dan Drs. Mahmud Zaki Fuad, MA yang malah datang ke KPU Jabar paling belakangan pada pukul 22.00.

Dari ketiga bakal pasangan calon yang mencalonkan melalui jalur independen tersebut, terdapat dua pasangan yang terlihat sangat serius untuk masuk bursa pencalonan pada Pilgub 2013, yakni Dikdik dan Toyib serta Dedeng dan Daning. Keseriusan kedua pasangan itu terlihat dari dokumen dukungannya yang terus menerus dikirimkan dengan kendaraan box-nya ke KPU Jabar, bahkan hingga pukul 21.30 atau  2,5 jam menjelang ditutupnya waktu penyerahan pun tampak masih ada mobil box yang sedang membongkar muat berkas dukungan di teras Sekretariat KPU Jabar, Jl. Garut No. 11 Bandung.

Sedangkan pasangan Daday-Deddy Dores, walaupun tim kampanye mereka ketika “rapat koordinasi KPU Jabar dengan tokoh masyarakat Indonesia dalam rangka persiapan pelaksanaan pendaftaran bakal pasangan calon perseorangan dalam Pilgub 2013” mengklaim telah mengantongi 3 juta pendukung, tetapi kenyataannya hanya menyerahkan berkas dukungan sebanyak 7 box plastik tanpa disusul pengiriman berikutnya, sampai batas waktu paling lambat Jumat pukul 24.00.

KPU Jabar sedianya hanya akan menjaring sebanyak 3 pasangan, karena satu pasangan lagi yaitu Endang Ilyas dan Mahmud Zaki datang ke komisi ini di luar dugaan pada jam yang tidak diperkirakan, selain berkas yang diserahkan pun sangat sedikit disbanding 3 pasangan lainnya. Dengan demikian, penjaringan 4 pasangan hingga waktu yang telah ditetapkan itu sesuai dengan prediksi dan antisipasi persiapan fasilitas berikut penydiaan petugas verifikasi.

Berakhirnya jadwal penyerahan pada pukul 24.00 itu ditandai dengan penutupan gerbang sekretariat oleh Ketua KPU Jabar, Yayat Hidayat, didampingi Komisioner sekaligus Ketua Pokja Pencalonan Teten Setiawan, Komisioner merangkap Ketua Pokja Sosialisasi Aang Ferdiman. Upacara penutupan ini dijaga dari luar oleh satu unit kendaraan berikut pasukan Dalmas, disaksikan oleh para anggota Panitia Pengawasan Pemilu (Panwaslu) Jabar dan puluhan orang tim kampanye dari pasangan Dikdik-Toyib  dan Dedeng-Daning yang sedang melakukan verifikasi di aula setempat.

Suasana di lingkungan KPU Jabar sepanjang hari Jumat dari pagi hingga tengah malam, atau waktu penutupan penyerahan dokumen dukungan, tampak sangat sibuk dan di tiap penjuru dipadati orang yang memang berkepentingan pada pencalonan pasangan perseorangan. Sebagian besar dari mereka adalah para utusan KPU dan Panwaslu kabupaten/kota, tim kampanye bakal pasangan calon perseorangan, wartawan berbagai media massa, ratusan mahasiwa Universitas Pasundan yang direkrut sebagai tenaga bantuan untuk verifikasi, dan petugas keamanan Polda Jabar.

Kesibukan di KPU Jabar sangat terlihat manakala berkunjung ke aula, dimana ratusan petugas hingga tengah malam masih melakukan penghitungan dan verifikasi terhadap berkas dukungan milik bakal pasangan calon perseorangan Dedeng-Daning, dan pasangan Dikdik-Toyib yang pada pukul 9.20 tiba-tiba muncul menyambangi aula sekretariat komisi ini, untuk menyaksikan proses verifikasi sekalipun hanya 5 menit saja. (MC/KPUJBR)

Jumat, 05 Oktober 2012

SK PPDP

download disini

Sk ppdp Desa

Kamis, 04 Oktober 2012

KPU Jabar Terima Dokumen Dukungan Bakal Pasangan Calon Dedeng-Maman Daning

Setelah hari kedua “Penyerahan Dokumen Rekapitulasi Dukungan dan Model B1-KWK pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat (Pilgub) 2013”, Selasa (2/10) bakal pasangan calon perseorangan Dikdik Mulyana Arief Mansyur dan Cecep Nana Suryana Toyib menyerahkan berkas dukungannya, kini pada hari ketiga Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat (KPU Jabar) kedatangan tamu sebanyak hampir seratus orang yang mengawal bakal pasangan calon Drs. H. Dedeng Yusuf Maolani, SH dan H. Maman Daning, SH.
Rombongan yang diantaranya berseragam perguruan pencak silat Gajah Putih Mega Paksi Pusaka, ormas Pemuda Pancasila,  keluarga, kerabat dan tim kampanye bakal pasangan calon perseorangan Dedeng-Maman Daning, tiba di Sekretariat KPU Jabar pada Rabu (3/10) pukul 8.50 diiringi kendaraan pengangkut dokumen dukungan. Kehadiran mereka disambut di ruangan tamu aula oleh para petugas verifikasi dan Kepala Bagian Hukum, Teknis dan Humas KPU Jabar, Teppy Dharmawan.
Pasangan dari jalur independen yang akan masuk bursa pencalonan pada Pilgub ini menolak secara halus pada saat petugas mempersilahkan untuk duduk di kursi tamu yang tersedia di depan aula, mungkin karena alasan ruangan itu telah dipadati oleh rombongannya dan para wartawan yang menunggu kesempatan mewawancarai mereka. Lantas keduanya minta ijin ke luar ruangan sambil mengajak tim kampanye dan rombongannya untuk mencari minuman di warung.
Namun, belum sampai di kantin KPU Jabar yang dituju dan baru melangkah di front office tempat Satpam berjaga, Dedeng dan Maman Daning sudah dihadang belasan wartawan yang telah menunggunya agak lama. Kepada para wartawan, Dedeng yang masih berstatus PNS (pegawai negeri sipil) ini mengungkapkan pencalonannya yang hanya bermodalkan kecintaan dari tim kampanye dan pendukungnya, yang menghendaki kedua maju pada Pilgub 2013 dan terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat periode 2013-2018.
“Sebetulnya kami tak punya modal (uang-red.). Apalagi saya, teman-teman wartawan pasti  belum kenal saya dan sekarang tiba-tiba saja menjadi bakal calon, itu karena saya punya prinsip ulah rame memeh usum ambeh teu pipaseaeun. Margi abdi mah alim pasea. Begitu,” tutur Dedeng seraya mengutarakan itikadnya ingin membangun Jawa Barat tanpa uang. Sebab, jika membangun dengan uang dan makin banyak dana yang keluar, maka makin banyak pula APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja) yang terganggu.
Ketika ditanya apakah ada partai politik yang menawarinya untuk diusung menjadi calon gubernur, dengan nada rendah Dedeng malah balik bertanya kepada wartawan, “Parpol mana yang mau sama saya yang tak punya uang? Nah, sekarang saya dan Pak Maman Daning maju mencalonkan lewat jalur independen, karena melihat masih adanya bias pembangunan, disvaritas, kesenjangan, kemiskinan, yang harus diatasi. Yah…, seperti bahasa dewa-lah siga nu sanes. Tapi intinya, kami ingin berbuat untuk Jawa Barat. Makanya kami punya visi sederhana : Jabar sejahtera”.
Menjawab pertanyaan, Dedeng menegaskan perihal pembangunan yang harus dimulai dari desa, karena desa merupakan titik awal pertumbuhan. “Jika desa maju, pasti kecamatan maju. Kalau kecamatan maju, pasti kabupaten/kota maju. Kalau kabupaten/kota maju, maka Provinsi Jawa Barat ini akan maju dan sejahtera. Membangun itu harus dari bawah dulu. Harus kita angkat potensinya,” papar  Dedeng dengan diakhiri tepuk tangan rombongan yang mendampinginya saat diwawancara.
Sementara pasangan ini berada di kantin bersama beberapa orang tim kampanye, dokumen dukungan yang dikemas dalam dus, yang dibawa oleh pasangan Dedeng dan Maman Daning dalam mobil box dibongkar muat dan langsung diangkut ke aula. Penyimpanannya di aula ditata oleh tim kampanye secara berderet dan terpisah berdasarkan kabupaten/kota pendukung, disaksikan oleh petugas verifikasi dari 26 KPU kabupaten/kota se-Jawa Barat dan Komisioner sekaligus Ketua Pokja Perncalonan KPU Jabar, Teten Setiawan.
Bersama tim kampanye, petugas verifikasi menghitung dus berisi berkas dukungan untuk bakal pasangan calon perseorangan Dedeng dan Maman Daning, dengan jumlah sebanyak 122 dus dari 17 kabupaten/kota. Seperti tertulis dalam berita acara penerimaan berkas dukungan, sebaran dukungan dari 17 kabupaten/kota itu masing-masing Kota Banjar (2 dus), Kab. Tasikmalaya (2 dus), Kab. Sukabumi (2 dus), Kab. Cianjur (4 dus), Kab. Bekasi (2 dus), Kab. Ciamis (2 dus), Kab. Bandung (4 dus), Karawang (4 dus), Kab. Majalengka (10 dus), Kab. Sumedang (4 dus), Kota Tasikmalaya (2 dus), Kota Depok (6 dus), Kab. Purwakarta (6 dus), Kab. Cirebon (4 dus), Kab. Indramayu (2 dus) dan Kab. Kuningan (64 dus). (MC/KPUJBR

Rabu, 03 Oktober 2012

Peta TPS

Peta distribusi

Download Disini : Peta Distrbusi PPK

Verifikasi Calon Perseorangan "Bimtek"

Download Disini: Peta Distrbusi PPK

Selasa, 02 Oktober 2012

Bakal Pasangan Calon Perseorangan Dikdik-Cecep Serahkan Dokumen Dukungan ke KPU Jabar


Komisioner Pokja Pencalonan Teten Setiawan dan Kabag Hukum,Teknik dan Humas KPU Jabar, Teppy Dharmawan sedang memeriksa dokumen dukungan dari bakal pasangan calon perseorangan Dikdik - Cecep.
Tanpa diduga sebelumnya, hari kedua “penyerahan dokumen rekapitulasi dukungan calon perseorangan dan Model B1-KWK pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat (Pilgub) 2013”, Selasa (2/10) pagi, ternyata ada satu bakal pasangan calon perseorangan yang menyerahkan dokumen dukungannya kepada Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat (KPU Jabar) di Jl. Garut No.11 Bandung, yakni Inspektur Jenderal Polisi Dr. H. Dikdik Mulyana Arief Mansyur, SH, MH dan Dr. H. Cecep Nana Suryana Toyib, MSi.

Padahal, pihak KPU Jabar sendiri memprediksi penyerahan dokumen dukungan akan mulai dilakukan oleh para bakal pasangan calon perseorangan pada hari ketiga, Rabu (3/10) hingga hari terakhir penyerahan pada Jumat (5/10). Khusus hari terakhir, KPU Jabar akan memberi kesempatan kepada pasangan calon perseorangan untuk menyerahkan dan melengkapi dokumen sampai pukul 24.00.

Pasangan calon dari jalur independen yang nyata-nyata membuktikan kesungguhannya masuk bursa pencalonan pada Pilgub 2013, Dikdik yang masih menjabat Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Selatan dan Cecep mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Indramayu , datang ke KPU Jabar pada pukul 8.15 dengan mengendarai Mitsubishi Pajero Sport bernopol B 514 DEN dikawal oleh kendaraan pengawal dari Kepolisian, serta diiringi puluhan orang tim kampanye dan mobil colt box yang memuat  84 dus berisi dokumen dukungan.

Kehadiran Dikdik dan Cecep berikut rombongan tim suksesnya disambut oleh para petugas penerima dokumen dan Komisioner sekaligus Ketua Pokja Pencalonan KPU Jabar, di ruangan tamu depan aula. Usai berbincang sejenak dengan para pejabat struktural di komisi ini, bakal pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat itu lantas memasuki aula untuk menyaksikan dokumen dukungannya yang disimpan di aula.

Sedangkan dokumen sebanyak 84 dus yang dibawa mereka dibongkar muat oleh para pemuda berpakaian seragam bertuliskan “Kang Dikdik nu Wening”.  Dalam berita acara penerimaan berkas dukungan bakal pasangan calon perseorangan Pilgub 2013 tertulis, bahwa pasangan calon independen ini menyerahkan berkas masing-masing 21 dus surat dukungan pemilih dari Kabupaten Bandung dan 63 dus dukungan dari Kabupaten Bogor.

Menurut salah seorang petugas penerima dokumen yang juga Kepala Bagian Hukum, Teknis dan Humas KPU Jabar, Teppy Dharmawan, dokumen ini oleh KPU Jabar akan dikirim kepada dua KPU kabupaten bersangkutan, setelah dilakukan pengecekan yang disaksikan pula oleh tim kampanye Dikdik dan Cecep.  Meski dukungannya yang diserahkan ke KPU Jabar baru dari 2 kabupaten, bakal pasangan calon Dikdik dan Cecep masih mempunyai waktu 3 hari lagi untuk melengkapinya.

Kepada belasan wartawan yang meliput aktivitas KPU Jabar dalam menyelenggarakan Pilgub 2013, lebih lanjut Teppy menerangkan jumlah dukungan yang harus dilengkapi pasangan Dikdik dan Cecep, adalah dukungan dari 12 kabupaten/kota lagi. Jika nanti telah lengkap, berarti pasangan ini dinyatakan memenuhi syarat penyerahan dokumen dukungan dengan sebaran minimal 50 persen atau 14 kabupaten/kota yang ada di Jawa Barat, sesuai ketentuan yang tersirat dalam Peraturan KPU Nomor 9/2012 tertanggal 13 Agustus 2012.

“Jumlah yang diserahkan oleh pasangan bakal calon baru sebagian. Masih ada waktu sampai hari Jumat tanggal 5 Oktober 2012, dari pukul 8.00 sampai pukul 24.00, untuk melengkapi dokumen sampai memenuhi syarat dukungan 3 persen dari jumlah penduduk Jawa Barat atau sebanyak  1, 474 juta pemilih.  Meski begitu, dukungan dari dua kabupaten yang sudah diserahkan akan kami kirim ke KPU kabupaten bersangkutan untuk verifikasi faktual,” jelas Teppy.

Ketika diwawancarai wartawan, Dikdik menegaskan ia dan pasangannya, Cecep, sebenarnya  telah mengantongi dukungan lebih dari 1,8 juta pemilih yang berdomisili di seluruh kabupaten/kota Jawa Barat. Namun, mengingat dukungannya digalang oleh tim kampanye mulai pertengahan Januari hingga Pebruari 2012, sehingga sebelum dikirimkan ke KPU Jabar perlu terlebih dulu diperiksa satu persatu untuk memastikan KTP (kartu tanda penduduk) pendukungnya masih berlaku.

Menjelang bubaran kantor dan penerimaan dokumen rekapitulasi dukungan ditutup untuk hari Selasa ini, pada pukul 15.25, tim kampanye Dikdik dan Cecep kembali menyambangi KPU Jabar berikut mobil colt box yang membawa barang berupa berkas dukungan sebanyak 106 dus. Ke-106 dus ini adalah tambahan dukungan dari Kabupaten Bandung  dan Kabupaten Bogor, serta dari Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Garut yang merupakan daerah kelahiran Dikdik pada 57 tahun lalu.

Dengan demikian, pada hari kedua tersebut bakal pasangan calon Dikdik dan Cecep telah menyerahkan sebanyak dokumen dukungan sebanyak 190 dus dengan sebaran dari 4 kabupaten. Berarti, masih banyak dokumen dukungan yang akan dikirim ke KPU Jabar oleh tim kampanye pasangan ini, dengan sebaran sekurang-kurangnya dari 10 kabupaten/kota lagi.
Dokumen terakhir dari Dikdik dan Cecep yang langsung diamankan di aula KPU Jabar, menurut rencana akan dibuka pada Rabu (3/10) pagi sekitar pukul 9.00 oleh petugas penerima bersama tim kampanye pasangan itu. Selanjutnya, KPU Jabar akan mendistribusikannya ke KPU kabupaten yang bersangkutan sekaligus dengan dokumen dukungan susulan pada Rabu dan Jumat (5/10), yang merupakan hari terakhir penyerahannya. (MC/KPUJBR)   
 

Ketua KPU Jabar Membuka Resmi Pelatihan ODP


Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat (KPU Jabar), Yayat Hidayat, membuka resmi Rapat Kerja Operator Data Pemilih (ODP) bagi KPU kabupaten/kota untuk persiapan penyelenggaraan Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, di Hotel Grand Serela Jl. LRE. Martadinata Bandung, Senin (1/10) malam.
Selain perwakilan dari KPU kabupaten/kota, acara pembukaan tersebut dihadiri pula Komisioner Pokja Pemutakhiran Data Pemilih, Ferdiman, dan Iin Endah serta Kepala Bagian Hukum, Teknis dan Humas Teppy Dharmawan, Kepala Bagian Program Data dan Sumber Daya Manusia Tonton Prihartono, dan para pejabat  KPU lain di Sekretariat KPU Jabar.
Sesaat sebelum membuka resmi, Yayat menerangkan, institusi ODP memiliki tempat dan peran sangat trategis dalam Pilgub 2013, karena menjadi sebuah fungsi mensuport data yang benar-benar diperlukan dalam dalam pillkada (pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah) di Jawa Barat kali ini. Untuk itu, ia mengharapkan data yang nanti diolah oleh ODP menjadi data yang berkualitas.
Kendati demikian, ia mengingatkan ODP dari KPU kabupaten/kota agar selalu waspada dan cermat dalam melaksanakan tugasnya, serta terhindar dari ekses negatif. Betapa tidak, Yayat memandang ODP merupakan peranan yang sangat gampang dipolitisasi oleh siapapun, dan memang saebagai instrumen untuk melontarkan pernyataan ketidakpuasan dari pihak pasangan calon.
“Contohnya kekisruhan dari hasil kerja ODP adalah di DKI Jakarta. Tapi itu akibat memang ODP-nya saya nilai sudah keluar pakem. Karenanya, dengan keinginan luhur, kita belajar dari kejadian pilkada DKI, supaya tidak terjadi dalam Pilgub 2013 di Jawa Barat. Marilah kita bersama-sama menghormati suara rakyat yang juga suara Tuhan, agar tak boleh satupun ada yang hilang. Tak boleh satupun ada yang terbuang,” ajak Yayat seraya mengucapkan terimaksih sebesar-besarnya atas dedikasi dan tekad para utusan KPU kabupaten/kota, yang telah menunjukkan kesiapannya bekerja keras menyukseskan Pigub 2013.
Sebelumnya, Teppy Dharmawan menyebutkan, pelatihan ODP berlangsung selama 2 hari mulai 1 sampai 2 Oktober 2013 di Laboratorium Komputer Institut Teknologi Bandung. Pelatihan di perguruan tinggi negeri ternama ini dibagi dalam 2 tahapan,  yaitu selain diikuti oleh perwakilan KPU kabupaten/kota juga diperuntukan bagi ODP di KPU Jabar.
Dalam sambutannya, Teppy pun menjelaskan peserta pelatihan ODP di ITB merupakan perwakilan dari Pokja Pendaftaran Pemilih KPU kabupaten/kota. Iapun berterimakasih atas kehadiran mereka dalam acara pembukaan dan pelatihan pada Selasa (2/10), serta meminta agar mereka dapat mengikutinya dengan sungguh-sungguh dan memanfaatkan hasilnya sebaik-baiknya di kabupaten/kota masing-masing. (MC/KPUJBR)